Senin, 11 Juli 2011

Siwo-DPOK Gelar Dialog Olahraga

Samarinda  -  Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dewan pelatih Olahraga Kaltim akan menggelar dialog olahraga terkait persiapan PON Kaltim XIII-2012 di Riau.
   
"Rencananya dialog olahraga intraktif ini dilaksanakan secara on air di RRI Samarinda pada 20 Juli 2011," kata Ketua Panitia Dt Iskandar Z di Samarinda, Senin.
   
Iskandar yang juga Ketua SIWO PWI Kaltim menyatakan bahwa dialog itu mengusung tema "Strategi Kaltim Meraih Prestasi Emas Pada PON XVIII-2012 Riau".
   
"Kami (Siwo PWI dan DPOK) yang merupakan bagian insan olahraga Kalimantan Timur memiliki tanggung jawab moral dalam mendukung upaya Kaltim dalam menjaga nama daerahnya, mengingat pada PON XVII-2008 meraih prestasi monumental dan fenomenal, yakni peringkat tiga besar," katanya.
   
Namun, katanya, ada kekhawatiran bahwa Kaltim bukan saya bisa gagal meraih prestasi emas, bahkan bisa-bisa terlempar dari 10 besar dengan melihat persiapan berbagai cabang olahraga tidak seperti saat menghadapi PON 2008.
   
"Melalui dialog itu, kita ingin membantu berbagai pihak dalam upaya meraih prestasi emas, paling tidak ingin menggelorakan semangat bahwa Kaltim memiliki tanggung jawab moral besar mempertahankan prestasinya, syukur-syukur tiga besar atau paling tidak lima besar," katanya.
   
Sementara itu, Pj Ketua Umum DPOK, HR. Thalib didampingi Wakil Ketua Ketua DPOK, Aziz Rewa mengatakan bahwa dalam acara itu, dihadirkan Prof Dr. Hari Setiono mantan salah seorang pengatur strategi Jawa Timur pada PON XV-2000 Surabaya.
   
Diharapkan kehadiran Kabid Litbang PBSI dan Wakil Ketua I PGSI itu bisa memberikan masukan-masukan berharga bagi Kaltim dalam mempersiapkan diri menjelang PON 2012 Riau.
   
Pembicara lain, yakni dari unsur Pemprov Kaltim dan DPRD Kaltim serta akan dihadiri undangan dari unsur KONI se-Kaltim, Pengproc Cabor serta organisasi dan instansi olahraga di Kalimantan Timur.
   
"Kami juga merasa prihatin dengan persiapan Kaltim menghadapi PON XVIII-2012 Riau, apalagi jika kita berkaca pada persiapan PON 2008 Kaltim," ujarnya.
   
Kunci keberasilan Kaltim meraih prestasi emas pada 2008 lalu antara lain, bonus emas Rp150 juga diumumkan lebih awal, persiapan Puslatda yang waktunya cukup panjang serta "try out" di dalam dan luar negeri yang proporsional serta didukung sepenuhnya oleh "political will" pihak ekskutif dan legislatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar